Jumat, 23 Oktober 2015

Pengertian Paragraf


TUGAS  INDIVIDU
PARAGRAF
Sebagai salah satu syarat untuk menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Soeharto M,Pd.


Disusun Oleh:
EKA SARIYATI      14330004




FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
DESEMBER 2014


KATA PENGANTAR
            Puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang mana telah melimpahkan karunia kepada hamba Nya sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini adalah salah satu syarat untuk mengikuti kuliah Bahasa Indonesia.
            Makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan perkuliahan bahasa indonesia, sehingga mahasiswa dapat menambah wawasan pendidikan yang komprehensif dan  fungsional. Dan diharapkan mahasiswa dapat memperoleh bekal yang lebih mempermudah mempelajari bahasa indonesia.
            Disini penulis ingin mengucakan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini yaitu:
1.      Soeharto M,Pd.  selaku dosen mata kuliah bahasa indonesia.
2.      Orang tua yang selalu memotivasi sehingga penyelesaian makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.      Teman-teman prodi fisika yang saling mengingatkan untuk menyelesaikan tugas ini.
Dengan demikian penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca dan dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan mutu bahasa indonesia di indonesia.

Metro, Desember 2014


BAB I
PENDAHULUAN

A.     Latar Belakang
Umumnya kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan kait-mengaitdalam kalimat lain yang membentuk paragraph, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang menbangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan penulis dalam karangan,
Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk bahasa yang biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataan kadang-kadang kita menemukan alenia yang hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam pembahasan ini wujud alenia semacam pengecualian karena disamping bentuknya yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alenia semacam itu jarang dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkap ide yang lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.

B.     Rumusan Masalah
a.       Mengetahuipengertian paragraf
b.      Syarat-syarat dalam membuat suatu paragraf
c.       Pembagianparagraf menurut jenisnya
d.      Mengembangkansuatu paragraf

C.   Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf.Dapat mengetahui macam-macamparagraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan benar. Jadi denganpenulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat suatu paragraf yangbaik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.



BAB II
PEMBAHASAN


A.    Pengertian Paragraf (Alenia)
Paragraf (Alenia) merupakan kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui kalimat atau kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memiliki suatu topik atau tema.
Paragraf juga disebut sebagaikarangan singkat, karena adanya isi pikiran yang hendak disampaikan (isipikiran yang agak lugas), maka membutuhkan susunan yang khas. Panjang atau pendeknya suatu paragraf akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenian sedikit lebih panjang, tetapi cukup dengan beberapa kalimat saja.

B.     Struktur Paragraf
1.      Deduktif
Struktur paragraf yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian diikuti uraian, penjelasan, argumentasi, dan sebagainya. Dimulai dengan pernyataan (yang tentunya bersifat umum), kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusaha membuktikan pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-detail seperlunya. Contoh:
Pada tahun 2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran di Indonesia. Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentase angkapengangguran dan tahun ini bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas diIndonesia juga semakin membeludak.Dan yang paling parah banyak masyarakatIndonesia yang tidak mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari duarealita ini kita sudah bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia.

2.      Induktif
Struktur paragraf yang bersifat induktif adalah pola yang dimuali dengan kalimat inti, dimulai denganmenyebutkan hal-hal khusus atau uraian yang merupakan anak tangga untukmengantarkan pembaca kepada gagasan pokok yang terdapat pada kalimat intidiakhir alenia. Contoh:
Setiap hari Ani selalu pulang malam. Sekitar jam20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun takpernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak adakata susah didalam pikirannya. Maka dariitu sangart wajar sekali jika Ani tidak naik kelas.

3.      Deduktif dan Induktif
Pola paragaraf ini adalh gabungandari dua pola Deduktif dan Induktif. Di sini, pada kalimat pertama (sebagaikalimat inti) gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir,kembali diulang sekali gagasan pokok tersebut. Contoh:
Dalamrangka menggunakan bahasa yang baik kita harus memperhatikan faktor-faktorberbahasaMisalnya tempat berbicara dan tujuanberbicara. Kita mengetahui bahwa situasi pembicaraan di sekolah berbeda dengansituasi berbicara di kantor serta berbeda dengan di rumah, lapangan , gedungpertemuan. Sikap dan cara kita berbicara harus sesuai dengan tempat. Faktor-faktor tersebut memang berpengaruhdalam penggunaan bahasa.

4.      Deskriptif atau Naratif
Dalam pola ini,gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti persoalannyaakan didapati pada hampir semua kalimat dalam paragraf itu, baru dapat memahamigagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.


C.    Syarat-syaratPembentukan Paragraf
1.      Kesatuan
Tiap aleniahanya mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia adalahmengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu, dalampengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak berhubungandengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan pembaca.Jadi, satu alenia hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik.
Alenia dianggapmempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak terlepas daritopiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus pada topikdan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.

2.      Koherensi
Syarat keduayang harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakniadanya hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antarasatu kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia.
Alenia yangmemiliki koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasanyang disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkanpembaca untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.

3.      Perkembangan Paragraf
Perkembanganparagraf harus dijaga agar jangan sampai mengambang kearah yang tidak relevanuntuk menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai denagn kalimat intiyang menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannyaharus menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, denganselalu berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragrafdiarahkan untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkanpernyataan atau gagasan pokkok yang disampaikan dalam kalimat inti di awalalenia.

D.    Jenis-jenis Paragraf
1.      Paragraf Pembuka
Paragraf pembukaberperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan diuraikan.Sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembacaserta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan diuraikan.
Paragraf pembukayang pendek jauh lebih baik, karena paragraf yang panjang hanya akanmenimbulkan kebosanan pembaca. Tetapi, tidak berarti bahwa makin pendekparagraf pembukanya makin baik, paragraf pembuka yang terlampau pendek mungkintidak dapat berperan apa-apa untuk menarik minat pembaca.
Paragraf pembuka(awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya menarik perhatian pembaca,juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari penulis. Oleh karena itu,penulis harus mampu menyajikan pembukaan ini denagn kalimat-kalimat yangmenarik dan mudah dicerna serta tidak berbelit-belit.

2.      Paragraf Penghubung
Paragrafpenghubung adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka danparagraf penutup. Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam alenia penghubung.Paragraf penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebabitu, secara kuantitatif alenia inilah yang paling panjang dan antara aleniadengan alenia harus saling berhubungan secara logis.
Sifat paragrafpenghubung tergantung pula dari jenis karangannya. Dalam karangan yang bersifatdeskriptif, naratif atau biografi dan eksposisi, alenia penghubung harusdisusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.

3.      Paragraf Penutup
Paragraf penutupdimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata lain,paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan dalamparagraf-paragraf penghubung.
Seperti halnyadengan kedua paragraf di atas, paragraf penutup berbeda-beda pula menurut jeniskarangannya. Dalam karangan-karangan yang diskursif atau kontroversialdikembangkan pikiran-pikiran atau argumen-argumen yang segar, maka kesimpulanyang paling baik adalah ringkasan dengan pandangan pribadi penulis. Dalammembicarakan pokok-pokok ilmiah atau politis, maka ramalan masa depan merupakansuatu konklusi yang sangat baik. Dalam biografi, penilaian terakhir atas karyadan pengaruh orang tersebut merupakan kesimpulan yang paling baik.

E.     Pengembangan Paragraf
Dalampengembangan paragraf ada dua persoalan utama yaitu:
1.      Kemampuan memperinci secara maksimalgagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2.      Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasanbawahan ke dalam suatu urutan teratur.
Gagasan utamabiasanya didukung oleh kalimat topik. Gagasan-gagasan bawahan dapat didukungmasing-masing oleh sebuah kalimat atau lebih. Adapun juga kemungkinan bahwasemua gagasan bawahan sudah tercakup dalam kalimat topik. Contoh:

a.       Kerangka Paragraf
b.      GagasanPokok : Keindahan alam di BatuMalang
c.       GagasanPenunjang :
1)      manusiatelah mengubah segala-galanya
2)      hutan,sawah, dan ladang tergusur
3)      pohontidak ada
4)      pagarbunga sudah diganti
5)      gedungmerah dibangun

Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalampenulisan argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasanobyektif dimana disertakan contoh, alenia, dan sebab akibat. Contoh:
Mempertahankan kesuburan tanahmerupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha pertanian. Selama tanaman dalamproses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan berkurang. Padahal kesuburantanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan penggunaan tanah itusebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan tanah dan menjagakesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap petani.

Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan ataumemberikan pengertian dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contohtulisan eksposisi adalah berita di koran danpetunjuk penggunaan. Contoh:
Sampai harike-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata. Hal ini terlihatdi beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa Piyungan. Sampai saatini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya daribeberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah sisa-sisaberas yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi seperti inimenunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.

Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan dimanarangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal, tengah,dan akhir. Contoh:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, danmulailah aku bekerja hingga istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja membuatpinggangku selalu terasa pegal. Satu jam istirahat aku gunakan untuk makan,salat, dan berbaring sejenak. Pukul empat, aku menyudahi pekerjaanku untukmemburu bus yang akan membawaku pulang.
santridrajat.blogspot.com

Metode-metode pengembangan paragrafsesuai dengan dasar pembentukan alenia.
1. Klimaks dan Anti – Klimaks
Perkembangangagasan dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks,yaitu suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggappaling rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hinggake gagasan yang paling tinngi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dariklimaks adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau temayang dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurunmelalui gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.

2. Sudut Pandang
Yang dimaksuddengan sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu.Sudut pandang mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis terhadapsubjek yang sedang digarapnya. Sudut pandang membantu merumuskan maksud penulisdan membatasi pokok yang akan digarapnya.

3. Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksuddengan perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarangmenunjukkan kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasandengan bertolak dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusunsedemikian rupa sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.

4. Analogi
Analogimerupakan perbandingan yang yang sistematis dari dua hal, maka tetapi denganmemperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai ilustrasi. Analogibiasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang dikenaldengan sesuatu yang

dikenal baik oleh umum.


5. Proses


Proses merupakansuatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakanatau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian.






6. Sebab – Akibat


Pengembanganalenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar.Dalam hal ini sebab bisa bertindaksebagai gagasan utama, sedangkan akibatsebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkanuntuk memahami sepenuhnyaakibat ituperlu dikemukakan sejumlah sebab sebagaiperinciannya.






7. Umum – Khusus


Caramengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur terbagi dua.Pertama, gagasan utamanya ditempatkan padaa awal alenia, danperincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua,dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya.Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan yang lainnya bersifat induktif.






8. Klasifikasi


Klasifikasiadalah sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang dianggapmempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi tertuju padadua arah yang berlawanan yaitu:


1. Mempersatukansatuan-satuan ke dalam suatu kelompok.


2. Memisahkankesatuan tadi dari kelompok yang lain.

9. Definisi
Definisi dalampembentukan alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau artiterhadap sebuah istilah atau hal.



BABIII
PENUTUPAN

3.1 Kesimpulan
Karangan yang pendek / singkat yangberisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling berhubunganuntuk membentuk satu gagasan disebut paragraf/alinea. Untuk dapat membuat suatuparagraf yang baik harus memiliki dua ketentuan yakni kesatuan paragraf dankepaduan paragraf.
Pengembangan paragraf mencakup dua hal:
  1. Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan;
  1. Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.

3.2 Saran
Mahasiswa di tuntut untuk lebihdalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. Karena dengan itu dapat menambahwawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf, kita tidak keliru lagi.Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf.




DAFTARPUSTAKA

Arifin, E.Zaenal dan Tasai, S.Amran. 2008. Cermat Berbahasa Indonesia.Jakarta:Akademi Pressindo.
Faizah,Hasnah. 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru:Cendikia Insani.
santridrajat.blogspot.com
Hermandra.2008. Bahasa Indonesia di PerguruanTinggi. Pekanbaru: Cendikia Insani.