TUGAS INDIVIDU
PARAGRAF
Sebagai
salah satu syarat untuk menempuh mata kuliah Bahasa Indonesia yang diampu oleh Soeharto M,Pd.

Disusun Oleh:
EKA SARIYATI 14330004
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH METRO
DESEMBER 2014
KATA
PENGANTAR
Puji syukur saya panjatkan kepada
Allah SWT yang
mana telah melimpahkan karunia kepada hamba Nya sehingga makalah
ini dapat selesai tepat pada waktunya. Makalah ini adalah salah satu syarat
untuk mengikuti kuliah Bahasa Indonesia.
Makalah ini diharapkan dapat
bermanfaat bagi pembaca dan meningkatkan efisiensi dan efektifitas pelaksanaan perkuliahan
bahasa indonesia, sehingga
mahasiswa dapat menambah wawasan pendidikan yang komprehensif dan fungsional. Dan diharapkan mahasiswa dapat
memperoleh bekal yang lebih
mempermudah mempelajari bahasa indonesia.
Disini penulis ingin mengucakan
terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
makalah ini yaitu:
1. Soeharto M,Pd. selaku dosen mata kuliah bahasa indonesia.
2.
Orang tua yang selalu memotivasi
sehingga penyelesaian makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.
3.
Teman-teman prodi fisika yang saling
mengingatkan untuk menyelesaikan tugas ini.
Dengan
demikian penulis mengharapkan agar makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca
dan dapat memberi manfaat sebesar-besarnya bagi peningkatan mutu bahasa indonesia
di indonesia.
Metro, Desember
2014
BAB
I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Umumnya
kesulitan pertama membuat karya tulis ilmiah adalah mengungkapkan pikiran
menjadi kalimat dalam bahasa ilmiah. Sering dilupakan perbedaan antara paragraf
dan kalimat. Suatu kalimat dalam tulisan tidak berdiri sendiri, melainkan
kait-mengaitdalam kalimat lain yang
membentuk paragraph, paragraf merupakan sanian kecil sebuah karangan yang
menbangun satuan pikiran sebagai pesan yang disampaikan penulis dalam karangan,
Paragraf atau alenia adalah suatu bentuk bahasa yang
biasanya merupakan hasil penggabungan beberapa kalimat. Dalam upaya menghimpun
beberapa kalimat menjadi paragraf, yang perlu diperhatikan adalah kesatuan dan
kepaduan. Kesatuan berarti seluruh kalimat dalam paragraf membicarakan satu
gagasan (gagasan tunggal). Kepaduan berarti seluruh kalimat dalam paragraf itu
kompak, saling berkaitan mendukung gagasan tunggal paragraf.
Dalam kenyataan kadang-kadang kita menemukan alenia yang
hanya terdiri atas satu kalimat, dan hal itu memang dimungkinkan. Namun, dalam
pembahasan ini wujud alenia semacam pengecualian karena disamping bentuknya
yang kurang ideal jika ditinjau dari segi komposisi, alenia semacam itu jarang
dipakai dalam tulisan ilmiah. Paragraf diperlukan untuk mengungkap ide yang
lebih luas dari sudut pandang komposisi, pembicaraan tentang paragraf
sebenarnya sudah memasuki kawasan wacana atau karangan sebab formal yang
sederhana boleh saja hanya terdiri dari satu paragraf. Jadi, tanpa kemampuan
menyusun paragraf, tidak mungkin bagi seseorang mewujudkan sebuah karangan.
B. Rumusan Masalah
a. Mengetahuipengertian
paragraf
b. Syarat-syarat dalam
membuat suatu paragraf
c. Pembagianparagraf
menurut jenisnya
d. Mengembangkansuatu
paragraf
C. Tujuan Penulisan
Tujuan dalam penulisan makalah
ini adalah agar kita dapat mengetahui syarat-syarat yang harus diperhatikan dalam membuat suatu paragraf.Dapat mengetahui
macam-macamparagraf dan dapat mengembangkan suatu paragraf dengan baik dan
benar. Jadi denganpenulisan makalah ini kita dapat melatih kita dalam membuat
suatu paragraf yangbaik sesuai dengan ketentuan-ketentuan dalam suatu paragraf.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Paragraf (Alenia)
Paragraf (Alenia) merupakan
kumpulan suatu kesatuan pikiran yang lebih tinggi dan lebih luas dari pada
kalimat. Paragraf adalah suatu penuangan ide penulis melalui kalimat atau
kumpulan kalimat yang satu dengan yang lain dan hanya memiliki suatu topik atau
tema.
Paragraf juga disebut sebagaikarangan
singkat, karena adanya isi pikiran yang hendak disampaikan (isipikiran yang
agak lugas), maka membutuhkan susunan yang khas. Panjang atau pendeknya suatu paragraf
akan ditentukan oleh banyak sedikitnya gagasan pokok yang
diungkapkan. Bila segi-seginya banyak, memang layak kalau alenian sedikit lebih
panjang, tetapi cukup dengan beberapa kalimat saja.
B.
Struktur Paragraf
1. Deduktif
Struktur paragraf yang bersifat deduktif ini dimulai oleh kalimat inti, kemudian diikuti uraian, penjelasan, argumentasi, dan
sebagainya. Dimulai dengan pernyataan (yang tentunya bersifat
umum), kemudian kalimat-kalimat berikutnya berusaha membuktikan
pernyataan tadi dengan menyebutkan hal-hal khusus, atau detail-detail
seperlunya. Contoh:
Pada tahun
2008 kualitas masyarakat Indonesia semakin rendah. Hal ini dapat
dilihat dari semakin meningkatnya angka pengangguran di
Indonesia. Yang tahun sebelumnya hanya 30%, prosentase angkapengangguran dan tahun ini
bertambah menjadi 40%. Angka kriminalitas diIndonesia juga semakin
membeludak.Dan yang paling parah banyak masyarakatIndonesia yang tidak
mengikuti program pemerintah 9 tahun. Dilihat dari duarealita ini kita sudah
bisa mengukur SDM masyarakat Indonesia.
2.
Induktif
Struktur paragraf yang bersifat induktif adalah
pola yang dimuali dengan kalimat inti, dimulai denganmenyebutkan hal-hal khusus
atau uraian yang merupakan anak tangga untukmengantarkan pembaca kepada gagasan
pokok yang terdapat pada kalimat intidiakhir alenia. Contoh:
Setiap hari Ani selalu pulang
malam. Sekitar jam20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang
malam. Diapun takpernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya
dunia. Tak adakata susah didalam pikirannya. Maka dariitu sangart wajar sekali jika Ani tidak naik kelas.
3.
Deduktif dan Induktif
Pola paragaraf ini adalh gabungandari dua pola
Deduktif dan Induktif. Di sini, pada kalimat pertama (sebagaikalimat inti)
gagasan pokok telah dinyatakan; tetapi pada kalimat terakhir,kembali diulang
sekali gagasan pokok tersebut. Contoh:
Dalamrangka
menggunakan bahasa yang baik kita harus memperhatikan faktor-faktorberbahasa. Misalnya tempat berbicara dan tujuanberbicara. Kita mengetahui bahwa
situasi pembicaraan di sekolah berbeda dengansituasi berbicara di kantor serta
berbeda dengan di rumah, lapangan , gedungpertemuan. Sikap dan cara kita
berbicara harus sesuai dengan tempat. Faktor-faktor tersebut memang berpengaruhdalam penggunaan bahasa.
4.
Deskriptif atau Naratif
Dalam pola
ini,gagasan pokok tidak terbatas hanya dalam satu kalimat saja. Inti
persoalannyaakan didapati pada hampir semua kalimat dalam paragraf itu, baru
dapat memahamigagasan yang hendak disampaikan oleh pengarangnya.
C.
Syarat-syaratPembentukan Paragraf
1.
Kesatuan
Tiap aleniahanya
mengandung satu gagasan pokok atau satu topik. Fungsi alenia
adalahmengembangkan gagasan pokok atau topik tersebut. Oleh karena itu,
dalampengembangannya tidak boleh ada unsur-unsur yang sama sekali tidak
berhubungandengan topik atau gagasan tersebut. Penyimpangan akan menyulitkan
pembaca.Jadi, satu alenia hanya boleh mengandung satu gagasan pokok atau topik.
Alenia
dianggapmempunyai kesatuan, jika kalimat-kalimat dalam alenia itu tidak
terlepas daritopiknya atau selalu relevan dengan topik. Semua kalimat terfokus
pada topikdan mencegah masuknya hal-hal yang tidak relevan.
2.
Koherensi
Syarat keduayang
harus dipenuhi oleh sebuah alenia ialah koherensi atau kepaduan, yakniadanya
hubungan yang harmonis, yang memperlihatkan kesatuan kebersamaan antarasatu
kalimat dengan kalimat yang lainnya dalam sebuah alenia.
Alenia yangmemiliki
koherensi akan sangat memudahkan pembaca mengikuti alur pembahasanyang
disuguhkan. Ketiadaan koherensi dalam sebuah alenia akan menyulitkanpembaca
untuk menghubungkan satu kalimat dengan kalimat lainnya.
3.
Perkembangan Paragraf
Perkembanganparagraf
harus dijaga agar jangan sampai mengambang kearah yang tidak relevanuntuk
menjelaskan gagasan pokok. Misalnya, alenia dimulai denagn kalimat intiyang
menyebutkan gagasan pokok yang hendak disampaikan, maka perkembangannyaharus
menjelaskan gagasan pokok tadi dalam kalimat-kalimat berikutnya, denganselalu
berpegang pada prinsip kesatuan dan koherensi. Perkembangan paragrafdiarahkan
untuk memperkuat memberikan argumentasi, atau mengkongkritkanpernyataan atau
gagasan pokkok yang disampaikan dalam kalimat inti di awalalenia.
D. Jenis-jenis Paragraf
1.
Paragraf Pembuka
Paragraf
pembukaberperan sebagai pengantar untuk sampai kepada masalah yang akan
diuraikan.Sebab itu, paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian
pembacaserta sanggup menyiapkan pikiran pembaca kepada masalah yang akan
diuraikan.
Paragraf
pembukayang pendek jauh lebih baik, karena paragraf yang panjang hanya
akanmenimbulkan kebosanan pembaca. Tetapi, tidak berarti bahwa makin
pendekparagraf pembukanya makin baik, paragraf pembuka yang terlampau pendek
mungkintidak dapat berperan apa-apa untuk menarik minat pembaca.
Paragraf
pembuka(awal) mempunyai dua kegunaan, yaitu selain supaya menarik perhatian
pembaca,juga berfungsi menjelaskan tentang tujuan dari penulis. Oleh karena
itu,penulis harus mampu menyajikan pembukaan ini denagn kalimat-kalimat
yangmenarik dan mudah dicerna serta tidak berbelit-belit.
2.
Paragraf Penghubung
Paragrafpenghubung
adalah semua paragraf yang terdapat antara paragraf pembuka danparagraf
penutup. Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam alenia penghubung.Paragraf
penghubung berisi inti persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebabitu, secara
kuantitatif alenia inilah yang paling panjang dan antara aleniadengan alenia
harus saling berhubungan secara logis.
Sifat
paragrafpenghubung tergantung pula dari jenis karangannya. Dalam karangan yang
bersifatdeskriptif, naratif atau biografi dan eksposisi, alenia penghubung
harusdisusun berdasarkan suatu perkembangan yang logis.
3. Paragraf Penutup
Paragraf
penutupdimaksudkan untuk mengakhiri karangan atau bagian karangan. Dengan kata
lain,paragraf ini mengandung kesimpulan pendapat dari apa yang telah diuraikan
dalamparagraf-paragraf penghubung.
Seperti
halnyadengan kedua paragraf di atas, paragraf penutup berbeda-beda pula menurut
jeniskarangannya. Dalam karangan-karangan yang diskursif atau
kontroversialdikembangkan pikiran-pikiran atau argumen-argumen yang segar, maka
kesimpulanyang paling baik adalah ringkasan dengan pandangan pribadi penulis.
Dalammembicarakan pokok-pokok ilmiah atau politis, maka ramalan masa depan
merupakansuatu konklusi yang sangat baik. Dalam biografi, penilaian terakhir
atas karyadan pengaruh orang tersebut merupakan kesimpulan yang paling baik.
E. Pengembangan Paragraf
Dalampengembangan
paragraf ada dua persoalan utama yaitu:
1.
Kemampuan memperinci secara
maksimalgagasan utama paragraf ke dalam gagasan-gagasan bawahan.
2.
Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasanbawahan
ke dalam suatu urutan teratur.
Gagasan
utamabiasanya didukung oleh kalimat topik. Gagasan-gagasan bawahan dapat
didukungmasing-masing oleh sebuah kalimat atau lebih. Adapun juga kemungkinan
bahwasemua gagasan bawahan sudah tercakup dalam kalimat topik. Contoh:
a.
Kerangka Paragraf
b.
GagasanPokok : Keindahan alam di BatuMalang
c.
GagasanPenunjang :
1)
manusiatelah
mengubah segala-galanya
2)
hutan,sawah,
dan ladang tergusur
3)
pohontidak
ada
4)
pagarbunga
sudah diganti
5)
gedungmerah
dibangun
Argumentasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang
ditulis dengan tujuan untuk meyakinkan atau membujuk pembaca. Dalampenulisan
argumentasi isi dapat berupa pembuktian, alasan, maupun ulasanobyektif dimana
disertakan contoh, alenia, dan sebab akibat. Contoh:
Mempertahankan kesuburan tanahmerupakan syarat mutlak bagi tiap-tiap usaha
pertanian. Selama tanaman dalamproses menghasilkan, kesuburan tanah ini akan
berkurang. Padahal kesuburantanah wajib diperbaiki kembali dengan pemupukan dan
penggunaan tanah itusebaik-baiknya. Teladan terbaik tentang cara menggunakan
tanah dan menjagakesuburannya dapat kita peroleh pada hutan yang belum digarap
petani.
Eksposisi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalampenulisan yang
dimana isinya ditulis dengan tujuan untuk menjelaskan ataumemberikan pengertian
dengan gaya penulisan yang singkat, akurat, dan padat. Contoh-contohtulisan
eksposisi adalah berita di koran danpetunjuk penggunaan. Contoh:
Sampai harike-8, bantuan untuk para korban gempa Yogyakarta belum merata.
Hal ini terlihatdi beberapa wilayah Bantul dan Jetis. Misalnya, di Desa
Piyungan. Sampai saatini, warga Desa Piyungan hanya makan singkong. Mereka mengambilnya
daribeberapa kebun warga. Jika ada warga yang makan nasi, itu adalah
sisa-sisaberas yang mereka kumpulkan di balik reruntuhan bangunan. Kondisi
seperti inimenunjukkan bahwa bantuan pemerintah kurang merata.
Narasi adalah salah satu jenis pengembangan paragraf dalam sebuah tulisan
dimanarangkaian peristiwa dari waktu ke waktu dijabarkan dengan urutan awal,
tengah,dan akhir. Contoh:
Kubuka peralatan kerjaku di bagian sortir, danmulailah aku bekerja hingga
istirahat pukul 12.00. Lima jam bekerja membuatpinggangku selalu terasa pegal.
Satu jam istirahat aku gunakan untuk makan,salat, dan berbaring sejenak. Pukul
empat, aku menyudahi pekerjaanku untukmemburu bus yang akan membawaku pulang.
santridrajat.blogspot.com
Metode-metode pengembangan paragrafsesuai
dengan dasar pembentukan alenia.
1. Klimaks dan Anti – Klimaks
Perkembangangagasan
dalam sebuah paragraf dapat disusun dengan mempergunakan dasar klimaks,yaitu
suatu gagasan utama diperinci dengan sebuah gagasan bawahan yang dianggappaling
rendah kedudukannya, berangsur-angsur dengan gagasan-gagasan lain hinggake
gagasan yang paling tinngi kedudukannya atau kepentingannya.
Variasi dariklimaks
adalah anti-klimaks, yaitu penulis mulai dari suatu gagasan atau temayang
dianggap paling tinggi kedudukannya, kemudian perlahan-lahan menurunmelalui
gagasan-gagasan yang lebih rendah hingga yang paling rendah.
2. Sudut Pandang
Yang dimaksuddengan
sudut pandang adalah tempat dari mana seorang pengarang melihat sesuatu.Sudut
pandang mencakup pengertian bagaimana pandangan atau anggapan penulis
terhadapsubjek yang sedang digarapnya. Sudut pandang membantu merumuskan maksud
penulisdan membatasi pokok yang akan digarapnya.
3. Perbandingan dan Pertentangan
Yang dimaksuddengan
perbandingan dan pertentangan adalah suatu cara seorang pengarangmenunjukkan
kesamaan atau perbedaan antara dua orang, objek, atau gagasandengan bertolak
dari segi-segi tertentu. Segi-segi perbandingan harus disusunsedemikian rupa
sehingga kita dapat sampai kepada gagasan sentralnya.
4. Analogi
Analogimerupakan
perbandingan yang yang sistematis dari dua hal, maka tetapi
denganmemperlihatkan kesamaan fungsi dari dua hal tersebut sebagai ilustrasi.
Analogibiasanya digunakan untuk membandingkan sesuatu yang tidak atau kurang
dikenaldengan sesuatu yang
dikenal baik oleh umum.
5. Proses
Proses merupakansuatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakanatau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian.
6. Sebab – Akibat
Pengembanganalenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar.Dalam hal ini sebab bisa bertindaksebagai gagasan utama, sedangkan akibatsebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkanuntuk memahami sepenuhnyaakibat ituperlu dikemukakan sejumlah sebab sebagaiperinciannya.
7. Umum – Khusus
Caramengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur terbagi dua.Pertama, gagasan utamanya ditempatkan padaa awal alenia, danperincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua,dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya.Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan yang lainnya bersifat induktif.
8. Klasifikasi
Klasifikasiadalah sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang dianggapmempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi tertuju padadua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukansatuan-satuan ke dalam suatu kelompok.
2. Memisahkankesatuan tadi dari kelompok yang lain.
dikenal baik oleh umum.
5. Proses
Proses merupakansuatu urutan dari tindakan-tindakan atau perbuatan-perbuatan untuk menciptakanatau menghasilkan sesuatu, atau urutan dari sesuatu peristiwa atau kejadian.
6. Sebab – Akibat
Pengembanganalenia dapat pula dilakukan dengan menggunakan pola sebab-akibat sebagai dasar.Dalam hal ini sebab bisa bertindaksebagai gagasan utama, sedangkan akibatsebagai perincian pengembangannya. Tetapi dapat juga terbalik, akibat dijadikan gagasan utama sedangkanuntuk memahami sepenuhnyaakibat ituperlu dikemukakan sejumlah sebab sebagaiperinciannya.
7. Umum – Khusus
Caramengembangkan gagasan-gagasan dalam sebuah alenia secara teratur terbagi dua.Pertama, gagasan utamanya ditempatkan padaa awal alenia, danperincian-perinciannya terdapat dalam kalimat-kalimat berikutnya. Kedua,dikemukakan perincian-perinciannya, kemudian pada akhir alenia generalisasinya.Jadi, yang satu bersifat deduktif, sedangkan yang lainnya bersifat induktif.
8. Klasifikasi
Klasifikasiadalah sebuah proses untuk mengelompokkan gagasan-gagasan yang dianggapmempunyai kesamaan-kesamaan tertentu. Oleh sebab itu, klasifikasi tertuju padadua arah yang berlawanan yaitu:
1. Mempersatukansatuan-satuan ke dalam suatu kelompok.
2. Memisahkankesatuan tadi dari kelompok yang lain.
9. Definisi
Definisi
dalampembentukan alenia adalah usaha pengarang untuk memberikan keterangan atau
artiterhadap sebuah istilah atau hal.
BABIII
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Karangan yang pendek / singkat
yangberisi sebuah pikiran dan didukung himpunan kalimat yang saling
berhubunganuntuk membentuk satu gagasan disebut paragraf/alinea. Untuk dapat
membuat suatuparagraf yang baik harus memiliki dua ketentuan yakni kesatuan
paragraf dankepaduan paragraf.
Pengembangan paragraf mencakup dua
hal:
- Kemampuan memerinci secara maksimal gagasan utama alinea ke dalam gagasan-gagasan bawahan;
- Kemampuan mengurutkan gagasan-gagasan bawahan ke dalam suatu urutan yang teratur.
3.2 Saran
Mahasiswa di tuntut
untuk lebihdalam mempelajari pelajaran Bahasa Indonesia. Karena dengan itu
dapat menambahwawasan kita. Misalnya dalam pembuatan suatu paragraf, kita tidak
keliru lagi.Lebih memahami unsur-unsur yang menyangkut suatu paragraf.
DAFTARPUSTAKA
Arifin, E.Zaenal dan Tasai, S.Amran. 2008. Cermat Berbahasa
Indonesia.Jakarta:Akademi Pressindo.
Faizah,Hasnah. 2009. Bahasa Indonesia. Pekanbaru:Cendikia
Insani.
santridrajat.blogspot.com
Hermandra.2008. Bahasa Indonesia di PerguruanTinggi. Pekanbaru:
Cendikia Insani.
Read more: http://www.santridrajat.com/2013/02/makalah-paragraf-dalam-bahasa-indonesia.html#ixzz3NHeniJcU